Aplikasi layanan video on demand streaming film, Hooq, memperkenalkan aplikasi barunya untuk Indonesia. Setelah 6 bulan beroperasi, Hooq kini berusaha menghadirkan aplikasi yang lebih nyaman dan mudah bagi pengguna berdasarkan pola pemakaian pengguna Indonesia.
"Kami lakukan dua perubahan untuk Hooq," kata Peter Bithos, Chief Executive Officer Hooq di XXI Lounge Plaza Senayan, Selasa 18 Oktober 2016. Hal pertama yang dilakukan Hooq pada aplikasinya adalah Hooq perubahan pada user interface atau tampilan layar pada perangkat mobile.
Hooq mendesain ulang tampilan poster sehingga tampilan ini semakin nyaman untuk pengguna perangkat mobile. Perubahan tampilan poster ini mengikuti gaya linimasa sosial media, dimana layar yang tampil tidak akan pernah habis atau mencapai titik ujung terbawah.
Tampilan aplikasi Hooq terbaru ini berisikan poster-poster film berukuran besar. Poster ini disebut Peter ditampilkan karena pengguna senang memilih film dengan poster yang menarik.
Tampilan utama aplikasi tidak lagi barisan poster film ke arah samping. Poster dibuat berurutan kearah bawah dengan ukuran poster besar dan tombol 'Play' langsung dibawah poster. Penempatan tombol Play ini akan memudahkan pengguna menyaksikan film pilihannya hanya dengan satu kali klik pada layar.
Hooq juga menempatkan sisi layar paling atas sebagai galeri film yang telah ditonton dan atau yang belun selesai ditonton. Penempatan daftar film di sisi atas ini akan memudahkan pengguna menemukan film yang belum diselesaikan, untuk kemudian kembali dilanjutkan.
Kedua, perubahan bisnis model yang dipilih Hooq. Hooq tidak lagi hanya menawarkan masa pecobaan selama 7 hari. Melalui aplikasi baru Hooq menawarkan model bisnis baru kepada pengguna Indonesia dengan nama Freemium.
Layanan Freemium ini adalah layanan dimana pengguna bisa menyaksikan secara gratis episode pertama dari 343 TV series yang tersedia di aplikasi. Layanan Freemium dengan akses gratis pada episode pertama bisa didapatkan sekalipun masa percobaan 7 hari telah selesai.
"Cara ini upaya menggaet konsumen menjadi pelanggan premium, setelah mengeksplorasi tontonan pertama pengguna bisa berlangganan untuk menyaksikan episode lanjutan," kata Peter.
Country Head Hooq Indonesia Guntur S Siboro menambahkan sebanyak dua perrtiga dari 3.000 judul filmi Indonesia sudah tersesia dalam aplikasi Hooq. Guntur menambahkan kehadiran Hooq di Indonesia menambahkan media menayangkan video film di Indonesia.
EmoticonEmoticon